Kodok News - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Kotabaru mengakibatkan siring bagian belakang Gedung Abdi Negara l...
Kodok News - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Kotabaru mengakibatkan siring bagian belakang Gedung Abdi Negara longsor dan mengenai bangunan belakang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu. Minggu ( 19/2).
Diketahui bahwa kondisi bagian belakang gedung adalah tanah miring yang ditumbuhi pohon pisang dan dibatasi dinding beton ini diperkirakan tidak dapat menahan derasnya air hujan sehingga mengakibatkan longsor.
Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu H M Maulidiansyah, menceritakan, kronologi kejadian pada pukul 16.30 Wita sudah ada air yang keluar dari pondasi - pondasi pagar pembatas.
Kemudian pada pukul 17.00 wita saat staf kami mau pulang menggunakan motor dinas yang berada dibelakang, ternyata pondasi pagar pembatas sudah roboh disertai tanah yang longsor. Terangnya.
"Akibat kejadian tersebut gudang arsip dan dapur jebol, kendaraan dinas rusak parah dan menara tandon air juga ikut hancur," ungkapnya.
Sementara ini tambahnya, kami akan membenahi kerusakan dibagian gudang arsip dan dapur dulu dan kemudian akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
Sementara itu Asisten I Drs H Hairiansyah yang juga sebagai plt.Sekda saat meninjau lokasi kejadian mengatakan, kondisi tanahnya sangat terjal, kejadian ini disebabkan karena adanya beban yang terlalu besar dimana pagar pembatas tidak dapat menahan.
"Untuk menghindari adanya longsor susulan hal tersebut sudah diinformasikan kepada Badan Penanggulangan Bencana, Camat, dan Lurah yang bersangkutan," ungkapnya.
Ia pun, mengingatkan, dengan intensitas hujan yang tinggi beberapa pekan ini di Kotabaru, di khawatirkan rumah yang berada diatas siring pembatas tersebut akan jatuh kebawah, jadi pemilik rumah sudah diinformasikan kalo hujan turun lebat agar selalu waspada, ujar Hairiansyah.
Menanggapi masalah kerusakan seperti apa yang di sampaikan Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, nantinya agar bisa berkoordinasi dengan Dinas terkait entah itu direhab atau bagaimana, sehingga nantinya bisa bagus lagi dan kejadian ini tidak terulang, tutupnya. (brn )
Diketahui bahwa kondisi bagian belakang gedung adalah tanah miring yang ditumbuhi pohon pisang dan dibatasi dinding beton ini diperkirakan tidak dapat menahan derasnya air hujan sehingga mengakibatkan longsor.
Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu H M Maulidiansyah, menceritakan, kronologi kejadian pada pukul 16.30 Wita sudah ada air yang keluar dari pondasi - pondasi pagar pembatas.
Kemudian pada pukul 17.00 wita saat staf kami mau pulang menggunakan motor dinas yang berada dibelakang, ternyata pondasi pagar pembatas sudah roboh disertai tanah yang longsor. Terangnya.
"Akibat kejadian tersebut gudang arsip dan dapur jebol, kendaraan dinas rusak parah dan menara tandon air juga ikut hancur," ungkapnya.
Sementara ini tambahnya, kami akan membenahi kerusakan dibagian gudang arsip dan dapur dulu dan kemudian akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
Sementara itu Asisten I Drs H Hairiansyah yang juga sebagai plt.Sekda saat meninjau lokasi kejadian mengatakan, kondisi tanahnya sangat terjal, kejadian ini disebabkan karena adanya beban yang terlalu besar dimana pagar pembatas tidak dapat menahan.
"Untuk menghindari adanya longsor susulan hal tersebut sudah diinformasikan kepada Badan Penanggulangan Bencana, Camat, dan Lurah yang bersangkutan," ungkapnya.
Ia pun, mengingatkan, dengan intensitas hujan yang tinggi beberapa pekan ini di Kotabaru, di khawatirkan rumah yang berada diatas siring pembatas tersebut akan jatuh kebawah, jadi pemilik rumah sudah diinformasikan kalo hujan turun lebat agar selalu waspada, ujar Hairiansyah.
Menanggapi masalah kerusakan seperti apa yang di sampaikan Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, nantinya agar bisa berkoordinasi dengan Dinas terkait entah itu direhab atau bagaimana, sehingga nantinya bisa bagus lagi dan kejadian ini tidak terulang, tutupnya. (brn )
COMMENTS