Kodok News - Kabupaten Kotabaru saat ini baru memiliki tiga Kampung KB yaitu di Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara , Desa Limbungan...
Kodok News - Kabupaten Kotabaru saat ini baru memiliki tiga Kampung KB yaitu di Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara , Desa Limbungan Kecamatan Hampang dan Semisir Kecamatan Pulau Laut Tengah. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( P3AP2KB ) Rurien Srihardjanti disela acara Talk Show Kampung KB di Halaman Siring Laut Senin ( 18/9/2017 ) Malam.
Dijelaskannya, lokasi daerah kita berjauhan jadi untuk melakukan verifikasi lapangan membutuhkan waktu agak lama, makanya sampai bulan ini baru bisa tiga saja.
“Kita akan terus melakukan pendekatan, insya allah akhir November tahun ini bisa kita wujudkan sampai selesai 21 desa.” Ungkapnya
Ditambahkannya, pemerintah daerah akan memfasilitasi langsung, karena ini kan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan bersama - sama antara pemerintah pusat dan daerah.
Sementara itu, Dr Suriya Candra Kepala BKKBN RI menerangkan bahwa, Kampung KB ini merupakan intruksi dari presiden untuk menggelorakan kembali program KB, yang kita akui dari sejak reformasi tahun 2000 program KB ini semakin melemah dan makin ditinggalkan.
“Jadi kalo terus menerus maka kita khawatir akan terjadi bencana kependudukan, karena tantangan di masyarakat tambah berat, bukan hanya masalah kwantitas penduduk yang harus kita kendalikan tapi kualitas penduduk harus kita tingkatkan.” Ujarnya.
Kualitas yang dimaksud banyak ukurannya, paling tidak untuk tenaga kerja itu kompetensi dan karakter, dimana kopetensi dihitung dari rata - rata lama bersekolah.
Menurut data nasional lanjutnya, hanya 7,8 tahun rata-rata lama bersekolah di Indonesia, berarti SMP kelas dua tidak selesai, cuma punya ijasah SD saja, untuk kopetensinya terendah, karakter juga lemah, mental negatif, tidak mau kerjasama, dan tidak mau kerja keras.
“Jadi Kampung KB itu sebetulnya dibentuk dan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, pemerintah hanya sebagai fasilitator, kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan juga miniatur dari program pembangunan berwawasan kependudukan.” Terangnya
Diungkapnya lebih jauh, pada tahun 2016 lalu ditargetkan satu kabupaten satu kampung KB, sedangkan target 2017 satu kecamatan satu kampung KB dan akan berkelanjutan terus menerus.
Untuk saat ini seluruh Indonesia sudah mencanangkan program ini, tapi memang agak lambat karena tidak boleh dari atas terus, harus diadakan pendekatan terhadap masyarakat. Tutupnya
Dalam acara Talk Show, tampak hadir bupati Kotabaru, Seretaris daerah, Assisten II, Kepala SKPD, Kepala BKKBN Provinsi dan para undangan. ( brn/kodoknews )
Dijelaskannya, lokasi daerah kita berjauhan jadi untuk melakukan verifikasi lapangan membutuhkan waktu agak lama, makanya sampai bulan ini baru bisa tiga saja.
“Kita akan terus melakukan pendekatan, insya allah akhir November tahun ini bisa kita wujudkan sampai selesai 21 desa.” Ungkapnya
Ditambahkannya, pemerintah daerah akan memfasilitasi langsung, karena ini kan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan bersama - sama antara pemerintah pusat dan daerah.
Sementara itu, Dr Suriya Candra Kepala BKKBN RI menerangkan bahwa, Kampung KB ini merupakan intruksi dari presiden untuk menggelorakan kembali program KB, yang kita akui dari sejak reformasi tahun 2000 program KB ini semakin melemah dan makin ditinggalkan.
“Jadi kalo terus menerus maka kita khawatir akan terjadi bencana kependudukan, karena tantangan di masyarakat tambah berat, bukan hanya masalah kwantitas penduduk yang harus kita kendalikan tapi kualitas penduduk harus kita tingkatkan.” Ujarnya.
Kualitas yang dimaksud banyak ukurannya, paling tidak untuk tenaga kerja itu kompetensi dan karakter, dimana kopetensi dihitung dari rata - rata lama bersekolah.
Menurut data nasional lanjutnya, hanya 7,8 tahun rata-rata lama bersekolah di Indonesia, berarti SMP kelas dua tidak selesai, cuma punya ijasah SD saja, untuk kopetensinya terendah, karakter juga lemah, mental negatif, tidak mau kerjasama, dan tidak mau kerja keras.
“Jadi Kampung KB itu sebetulnya dibentuk dan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, pemerintah hanya sebagai fasilitator, kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan juga miniatur dari program pembangunan berwawasan kependudukan.” Terangnya
Diungkapnya lebih jauh, pada tahun 2016 lalu ditargetkan satu kabupaten satu kampung KB, sedangkan target 2017 satu kecamatan satu kampung KB dan akan berkelanjutan terus menerus.
Untuk saat ini seluruh Indonesia sudah mencanangkan program ini, tapi memang agak lambat karena tidak boleh dari atas terus, harus diadakan pendekatan terhadap masyarakat. Tutupnya
Dalam acara Talk Show, tampak hadir bupati Kotabaru, Seretaris daerah, Assisten II, Kepala SKPD, Kepala BKKBN Provinsi dan para undangan. ( brn/kodoknews )
COMMENTS