Kodok News - PT Indocement Tunggal Prakasa ( ITP Tarjun ) akan terus berkomitmen untuk mengembangkan wisata hutan mangrove yang berada...
Kodok News - PT Indocement Tunggal Prakasa ( ITP Tarjun ) akan terus berkomitmen untuk mengembangkan wisata hutan mangrove yang berada di desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir agar keberadaannya dikenal masyarakat luas dan menjadi salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Kotabaru.
Dikatakan Kelapa Departement SSECSR Teguh Imam Basoeki , Saat acara media gathering akhir tahun bersama rekan- rekan media di kawasan hutan mangrove. Kamis, pada tahun 2016 lalu pengunjung wisata hutan mangrove ini mencapai 2.000 orang baik itu dari tamu perusahaan maupun juga dari masyarakat kotabaru.
Dimana para pengunjung selalu memberikan respon positif terhadap keberadaan wisata hutan meranti ini, terbukti dengan penghargaan tingkat platinum yang diterima Indocement dalam ajang “ Indonesia CSR Award 2017”,Karena dianggap berhasil dalam mengaplikasikan program pemberdayaan masyarakat berorientasi lingkungan.
“ Mereka dapat menikmati suasana yang tenang dan dapat menghirup udara yang segar disini, apalagi tamu – tamu perusahaan yang berasal dari kota – kota besar maupun luar negeri mereka sangat menikmati.” Katanya
Keberadaan hutan mangrove ini selain sebagai kawasan wisata tetapi juga sebagai edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan laut dengan pelestarian mangrove serta manfaat pohon mangrove sebagai bagian dari peningkatan perekonomian masyarakat desa langadai.
“ Saat ini kan sudah ada produk yang dihasilkan dari pohon mangrove seperti sirup, pakis yang diproduksi warga langadai melalui industri rumah tangga”. Ungkapnya
Selain itu, saat ini indocement juga merancang perencanaan wilayah hutan mangrove ini sebagai area pelepas-liaran satwa langka bekantan, yang sebelumnya telah diselamatkan dan mendapatkan perawatan dari IWEC ( Indocement Wildlife Education Center ).
Pj. Kepala Desa Langadai Safrudin ( Punding )mengatakan keberadaan wisata hutan mangrove ini disambut baik dan antusias oleh warganya, dimana mereka sama – sama menjaga kelestarian hutan mangrove ini.
Dan pihak desa sendiri, lanjutnya telah membentuk sebuah lembaga untuk menangani objek wisata hutan mangrove ini yaitu Kelompok Sadar Wisata ( POKDARWIS ).
Untuk pemasaran hasil dari mangrove seperti sirup dan pakis, Safrudin menjelaskan untuk saat ini masih di daerah langadai dan kecamatan kelumpang hilir serta kabupaten saja, tetapi untuk tingkat provinsi pemasarannya baru melalui event – event pameran.
Mudah – mudahan pemerintah daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat menjadikan hutan mangrove ini sebagai salah satu objek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Kotabaru, karena akses menuju ketempat ini sudah mudah.
Dan didukung penuh oleh perusahaan indocement baik itu prasarana sertakelengkapan properti – propertinya. Tutupnya
Selain memperkenalkan wisata hutan mangrove, acara media gathering ini juga diisi dengan olahraga tradisional sumpit khas suku dayak, dimana pihak perusahaan menyediakan pakaian adat dayak yang akan dipakai oleh teman – teman media lengkap dengan senjata sumpit . ( brn / Kodok News )
COMMENTS