Kodok News - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Amanah Madani Kabupaten Kotabaru mengadakan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) berbasis kompet...
Kodok News - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Amanah Madani Kabupaten Kotabaru mengadakan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) berbasis kompetensi level mananger, kepala cabang KSP, USP koperasi dan juga pemanfaatan platform digital bagi koperasi dan UKM di Ballroom Hotel Kartika, Minggu (21/10).
Acara ini berkerjasama dengan Dinas Koperasi, usaha kecil dan perindustrian Kotabaru dan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2018, serta mendapat dukungan penuh dari pihak Telkom Indonesia juga Yayasan PIKIR.
Ketua KSP Amanah Madani Juniansyah mengatakan tujuan dari diklat ini untuk menyesuaikan regulasi pemerintah dimana salah satunya mensyaratkan agar koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam itu harus memiliki seorang manager yang mempunyai sertifikasi kompetensi.
"Ini merupakan pembekalan dari proses memperoleh sertifikasi kompetensi, jadi dimulai dari diklat tiga hari dan nanti dibulan November dilakukan uji kompetensinya,"ungkapnya
Dijelaskannya, untuk para peserta yang mengikuti diklat ini berjumlah 25 koperasi yang berasal dari Kecamatan Pulau Laut Utara dan sekitarnya yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam.
"Kami maunya seluruh koperasi yang berada di Kabupaten Kotabaru mengikuti diklat ini, tapi karena keterbatasan dana baik itu akomodasi dan juga transportasi jadi hanya diprioritaskan disekitaran Kecamatan Pulau Laut Utara saja dan ini pun diklat pertama yang kami laksanakan," tutupnya.
Chief of Supervisor dari yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya (PIKIR) Adie Marzuki salah seorang narasumber mengatakan bahwa di Kabupaten Kotabaru sebenarnya bisa menjangkau pasar yang luas dengan cara memanfaatkan teknologi digital.
Karena tanpa teknologi tersebut pasti akan terkendala pemasaran apalagi Kotabaru secara geografis merupakan kepulauan pastinya sulit untuk dapat memperluas pasar.
Dijelaskannya, berdasarkan survei bahwa lebih dari 70% yang menggunakan platform digital berhasil meningkatkan skala usahanya sampai puluhan kali lipat dalam tempo singkat karena berhasil menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan syarat, tambah Adie produknya harus siap, baik aspek produksi maupun pasokan bahan baku cukup siap untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Disela - sela acara juga dilaksanakan sesi tanya jawab, dimana para peserta terlihat dengan antusiasnya mengajukan pertanyaan dengan para narasumber yang berasal dari Telkom Indonesia dan juga yayasan PIKIR. ( brn/kodoknews )
Acara ini berkerjasama dengan Dinas Koperasi, usaha kecil dan perindustrian Kotabaru dan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2018, serta mendapat dukungan penuh dari pihak Telkom Indonesia juga Yayasan PIKIR.
Ketua KSP Amanah Madani Juniansyah mengatakan tujuan dari diklat ini untuk menyesuaikan regulasi pemerintah dimana salah satunya mensyaratkan agar koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam itu harus memiliki seorang manager yang mempunyai sertifikasi kompetensi.
"Ini merupakan pembekalan dari proses memperoleh sertifikasi kompetensi, jadi dimulai dari diklat tiga hari dan nanti dibulan November dilakukan uji kompetensinya,"ungkapnya
Dijelaskannya, untuk para peserta yang mengikuti diklat ini berjumlah 25 koperasi yang berasal dari Kecamatan Pulau Laut Utara dan sekitarnya yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam.
"Kami maunya seluruh koperasi yang berada di Kabupaten Kotabaru mengikuti diklat ini, tapi karena keterbatasan dana baik itu akomodasi dan juga transportasi jadi hanya diprioritaskan disekitaran Kecamatan Pulau Laut Utara saja dan ini pun diklat pertama yang kami laksanakan," tutupnya.
Chief of Supervisor dari yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya (PIKIR) Adie Marzuki salah seorang narasumber mengatakan bahwa di Kabupaten Kotabaru sebenarnya bisa menjangkau pasar yang luas dengan cara memanfaatkan teknologi digital.
Karena tanpa teknologi tersebut pasti akan terkendala pemasaran apalagi Kotabaru secara geografis merupakan kepulauan pastinya sulit untuk dapat memperluas pasar.
Dijelaskannya, berdasarkan survei bahwa lebih dari 70% yang menggunakan platform digital berhasil meningkatkan skala usahanya sampai puluhan kali lipat dalam tempo singkat karena berhasil menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan syarat, tambah Adie produknya harus siap, baik aspek produksi maupun pasokan bahan baku cukup siap untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Disela - sela acara juga dilaksanakan sesi tanya jawab, dimana para peserta terlihat dengan antusiasnya mengajukan pertanyaan dengan para narasumber yang berasal dari Telkom Indonesia dan juga yayasan PIKIR. ( brn/kodoknews )
COMMENTS