Kodok News - Pemerintah Kabupaten Kotabaru menandatangani MOU Kesepakatan bersama Direktorat Jendral Perhubungan Udara terkait pembanguna...
Kodok News - Pemerintah Kabupaten Kotabaru menandatangani MOU Kesepakatan bersama Direktorat Jendral Perhubungan Udara terkait pembangunan dan pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Kabupaten Kotabaru di Kementrian Perhubungan Jakarta, Senin ( 16/9/2019)
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menjelaskan Bandara Gusti Syamsir Alam terletak tepat ditengah antara ruang udara barat dan ruang udara timur yang dilewati alvi dua, serta terbebas dengan data gempa dan tsunami.
Konsep Bandara ini, lanjutnya akan menjadi bandara transit dari bandara ke timur, utara dan selatan (PP) seperti Samarinda-Jogja dan Samarinda-Bali, atau dapat juga menjadi salah satu bandara kontejensi untuk membantu bandara yang terkena atau rawan bencana seperti Makasar.
“Ini dapat terwujud apabila landasan pacu bandara sudah memungkinkan dalam hal perpanjangan dan pelebaran seperti usulan pada program 2020, sehingga bandara ini dapat didarati pesawat berbadan lebar yakni P 737-500 dan sejenisnya,”ungkapnya.
Orang nomor satu di Bumi Saijaan ini berharap agar program pembangunan dan pengembangan bandara yang termuat dalam PM 142 tahun 2019 dapat masuk dalam program strategis nasional, sehingga dapat menjadi prioritas dalam mendapatkan dukungan penuh dari Dirtjen Perhubungan Udara untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi rencana pembangunan dan pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan transportasi udara sangat penting terutama di Indonesia yang merupakan Negara kepulauan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus untuk memberikan akses ketempat lain.
“Semoga dengan adanya pertemuan ini nantinya ada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan dearah. Saya berharap pemerintah provinsi juga dapat memberikan kontribusinya untuk membangun dan mengembangkan Bandara Gusti Syamsir Alam, tuturnya.
Tampak hadir juga pada acara ini, Ketua DPRD Kotabaru, Forkopimda, Kepala SKPD, Kepala Bandara Gusti Syamsir Alam, serta Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kepala Bagian Hukum Setda Kotabaru. (brn/kodoknews)
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menjelaskan Bandara Gusti Syamsir Alam terletak tepat ditengah antara ruang udara barat dan ruang udara timur yang dilewati alvi dua, serta terbebas dengan data gempa dan tsunami.
Konsep Bandara ini, lanjutnya akan menjadi bandara transit dari bandara ke timur, utara dan selatan (PP) seperti Samarinda-Jogja dan Samarinda-Bali, atau dapat juga menjadi salah satu bandara kontejensi untuk membantu bandara yang terkena atau rawan bencana seperti Makasar.
“Ini dapat terwujud apabila landasan pacu bandara sudah memungkinkan dalam hal perpanjangan dan pelebaran seperti usulan pada program 2020, sehingga bandara ini dapat didarati pesawat berbadan lebar yakni P 737-500 dan sejenisnya,”ungkapnya.
Orang nomor satu di Bumi Saijaan ini berharap agar program pembangunan dan pengembangan bandara yang termuat dalam PM 142 tahun 2019 dapat masuk dalam program strategis nasional, sehingga dapat menjadi prioritas dalam mendapatkan dukungan penuh dari Dirtjen Perhubungan Udara untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi rencana pembangunan dan pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan transportasi udara sangat penting terutama di Indonesia yang merupakan Negara kepulauan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus untuk memberikan akses ketempat lain.
“Semoga dengan adanya pertemuan ini nantinya ada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan dearah. Saya berharap pemerintah provinsi juga dapat memberikan kontribusinya untuk membangun dan mengembangkan Bandara Gusti Syamsir Alam, tuturnya.
Tampak hadir juga pada acara ini, Ketua DPRD Kotabaru, Forkopimda, Kepala SKPD, Kepala Bandara Gusti Syamsir Alam, serta Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kepala Bagian Hukum Setda Kotabaru. (brn/kodoknews)
COMMENTS