Kodok News - Beberapa kali merencanakan tempat isolasi pasien covid-19 yang telah dilakukan Pemkab Kotabaru diantaranya Rusunawa dan Polt...
Kodok News - Beberapa kali merencanakan tempat isolasi pasien covid-19 yang telah dilakukan Pemkab Kotabaru diantaranya Rusunawa dan Poltek Kotabaru, namun mendapat penolakan oleh warga setempat hingga akhirnya rumah sakit baru di Stagen pun difungsikan sebagai antisipasi.
Hal tersebut dikatakan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar yang juga sebagai Ketua tim gugus covid-19 saat melakukan peninjauan sekaligus membersihkan lokasi rumah sakit baru itu bersama jajarannya dan Forkopimda, Senin (13/4)2020) pagi.
"Memang, rumah sakit baru di Stagen ini akan dijadikan sebagai tempat isolasi covid-19 dan tidak akan pindah lagi makanya dibersihkan agar secepatnya bisa digunakan," ucap bupati.
Ia, pun, mengatakan bahwa rumah sakit ini memang cocok dan pantas dijadikan tempat isolasi pasien covid-19 karena sudah mempunyai ijin dan standar kesehatan jadi tinggal dibersihkan dan dirapikan saja lagi sehingga bisa digunakan.
Hari ini tambah bupati, semuanya bekerja membersihkan dan merapikan rumah sakit baru ini mulai dari halaman, pemasangan instalasi listrik, pemasangan saluran air, penerangan jalan umum, dan lainnya.
Disisi lain Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis, menyampaikan, terkait pemberitaan ada warga Kotabaru yang reaktif menurut hasil rapid tes warga jangan panik dulu sebab reaktif bukan berarti positif dalam artian mereka yang reaktif itu adalah orang yang terpapar virus namun belum tau pasti virus apa jadi harus menunggu hasil melalui PCR (polymerase chain reaction) dulu baru bisa diketahui hasilnya positif atau tidak.
"Ya, kita harus menunggu hasil melalui PCR dulu terkait ada warga Kotabaru yang reaktif tersebut sekitar satu minggu jadi hasilnya jelas," ujar Syairi.
Terkait masalah difungsikannya rumah sakit di Stagen ini sebagai tempat isolasi tentu harus di backup dengan anggaran dan juga tim medis, kemarin sudah dibahas anggaran untuk penanganan covid-19 tersebut sekitar Rp 10 miliar.
Namun tambahnya, perlu diperhatikan juga dampak covid-19 ini sangat luas seperti, penanganan kesehatan, bantuan masyarakat, dan pelaku dunia usaha, yang juga tidak lepas dari itu semua makanya pihak eksekutif dan legislatif akan kembali merelokasi anggaran tersebut.(fjr/kodoknews)
Hal tersebut dikatakan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar yang juga sebagai Ketua tim gugus covid-19 saat melakukan peninjauan sekaligus membersihkan lokasi rumah sakit baru itu bersama jajarannya dan Forkopimda, Senin (13/4)2020) pagi.
"Memang, rumah sakit baru di Stagen ini akan dijadikan sebagai tempat isolasi covid-19 dan tidak akan pindah lagi makanya dibersihkan agar secepatnya bisa digunakan," ucap bupati.
Ia, pun, mengatakan bahwa rumah sakit ini memang cocok dan pantas dijadikan tempat isolasi pasien covid-19 karena sudah mempunyai ijin dan standar kesehatan jadi tinggal dibersihkan dan dirapikan saja lagi sehingga bisa digunakan.
Hari ini tambah bupati, semuanya bekerja membersihkan dan merapikan rumah sakit baru ini mulai dari halaman, pemasangan instalasi listrik, pemasangan saluran air, penerangan jalan umum, dan lainnya.
Disisi lain Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis, menyampaikan, terkait pemberitaan ada warga Kotabaru yang reaktif menurut hasil rapid tes warga jangan panik dulu sebab reaktif bukan berarti positif dalam artian mereka yang reaktif itu adalah orang yang terpapar virus namun belum tau pasti virus apa jadi harus menunggu hasil melalui PCR (polymerase chain reaction) dulu baru bisa diketahui hasilnya positif atau tidak.
"Ya, kita harus menunggu hasil melalui PCR dulu terkait ada warga Kotabaru yang reaktif tersebut sekitar satu minggu jadi hasilnya jelas," ujar Syairi.
Terkait masalah difungsikannya rumah sakit di Stagen ini sebagai tempat isolasi tentu harus di backup dengan anggaran dan juga tim medis, kemarin sudah dibahas anggaran untuk penanganan covid-19 tersebut sekitar Rp 10 miliar.
Namun tambahnya, perlu diperhatikan juga dampak covid-19 ini sangat luas seperti, penanganan kesehatan, bantuan masyarakat, dan pelaku dunia usaha, yang juga tidak lepas dari itu semua makanya pihak eksekutif dan legislatif akan kembali merelokasi anggaran tersebut.(fjr/kodoknews)
COMMENTS