Kodok News - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berinisiasi membentuk tim yang berkolaborasi bersama komunitas relawan dari Tim PPALC Banja...
Bantuan pemulihan trauma ini dilaksanakan selama dua hari di tiga titik lokasi bencana yaitu di Desa Alat Seberang, Kecamatan Hantakan, HST, Desa Bumi Makmur, Kecamatan Kurau, Tanah Laut dan Desa Pantai Hambawang, Kecamatan Mandastana, Barito Kuala.
"Melalui trauma healing ini kami berusaha menghibur anak-anak dengan beragam metode permainan agar kondisi mental mereka kembali membaik pasca bencana,"ungkap Koordinator lapangan Tim Indocement Peduli, Tri Winarno.
Kami khawatir, lanjut Tri, anak-anak yang menjadi korban bencana alam akan mengalami masalah gangguan kesehatan mental yang akhirnya berdampak perilaku sosial anak sehari-hari, untuk itu tim kami berkolaborasi bersama tim relawan dari komunitas sosial.
Sementara, Ketua Tim Relawan Indocement Peduli, Hj Eva Ariani bersama Sudirman Noor menjelaskan, pemulihan trauma dan psikologi pasca bencana sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak-anak ke depan.
Menurutnya, anak harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan agar bisa melewati trauma akibat musibah yang terjadi di sekitar mereka, sehingga mereka bisa ceria kembali seperti sebelum terjadinya musibah dan sama seperti para orang tua.
"Trauma healing ini merupakan misi kemanusiaan dari kami dan juga rekan-rekan relawan dalam upaya menyembuhkan para korban dari trauma yang dihadapinya pasca bencana alam. Kita berikan motivasi, dan semangat agar mampu kembali menerima kondisi serta bangkit baik secara mental maupun kondisi sosial,"ujarnya.
Ketua Tim GJB, Komunitas Sosial PPALC Banjarmasin, Nanik Hayati menjelaskan, anak-anak akan dihibur dengan kegiatan mendongeng oleh seorang yang sudah mumpuni dibidangnya dan pernah menjuarai lomba dongeng.
Selain itu, juga diajak menyanyi dan menari bersama, bermain dan bergembira agar betul-betul tidak memikirkan bencana banjir tersebut.
“Kami ingin anak-anak lebih mawas diri, mengenal banjir bukan sesuatu hal yang menakutkan tetapi lebih kepada mereka tetap bisa bertahap dan siap mengenai apa yang harus disikapi ketika musibah atau bencana itu datang, dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan,”katanya. (brn/kodoknews)
COMMENTS