Kodok News, Kotabaru - Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kotabaru mengadakan Rapat kerja (Raker) se Provinsi Kalimantan Selatan terkait opt...
Kodok News, Kotabaru - Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kotabaru mengadakan Rapat kerja (Raker) se Provinsi Kalimantan Selatan terkait optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Acara digelar di ballroom hotel Kotabaru ini bertajuk “Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah Menuju Kemandirian Fiskal Daerah”, dibuka Sekretaris Daerah Kotabaru H Said Akhmad, Kamis (25/11/2021).
Yang mana, dalam sambutannya, H Said Akhmad mengatakan, kemandirian fiskal daerah merupakan indikator utama dalam mengukur kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai sendiri kegiatan pemerintah daerah tanpa tergantung bantuan dari pihak luar termasuk Pemerintah Pusat.
Dipaparkannya, jika mengacu berdasarkan kriteria daerah belum mandiri yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI), besaran Indek Kapasitas Fiskal (IKF) nol persen sampai dengan 25 persen.
Sedangkan, IKF tertinggi kabupaten/kota di Kalimantan Selatan hanya sebesar 19,30 persen dan yang terendah sebesar 6,11 persen. Dengan kata lain keuangan daerah seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan masih belum mandiri.
Maka dari itu, lanjutnya, untuk terciptanya kemandirian fiskal daerah diperlukan upaya-upaya optimalisasi PAD seperti, melalui serangkaian kebijakan, tindakan dan strategi, identifikasi potensi PAD, pengelolaan data potensi dan wajib pajak, serta perbaikan administrasi.
Selain itu juga terus melakukan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lainnya atas pajak dan retribusi daerah.
“Semoga rapat kerja ini dapat memberikan hasil yang diharapkan dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan PAD, sehingga dapat meningkatkan kemandirian fiskal daerah seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Kalimantan Selatan,” ujar Said Akhmad.
Karena menurutnya, dengan semakin mandirinya keuangan daerah sudah pasti akan menimbulkan kemajuan dalam pembangunan daerah masing-masing dan kemajuan Provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan.
“Mari kita bersama-sama untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja dan optimalisasi pendapatan asli daerah untuk kemajuan daerah kita, dan mewujukan Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi yang termaju di Indonesia,”ajaknya.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kotabaru H Hairul Aswandi menjelaskan, untuk peserta yang mengikuti acara ini berasal dari 13 kabupaten/kota se Kalsel.
Dengan tujuan merumuskan mengenai langkah-langkah optimalisasi PAD menuju kemandirian daerah.
Sehingga, lanjutnya, daerah tidak lagi sepenuhnya tergantung alokasi dana pusat maupun dana dari luar dan lebih leluasa penganggaranya untuk daerah .
"Selama ini dana pusatkan cenderung diarahkan seperti DAK, sedangkan Pemerintah Daerah perlu hal lain yang diperlukan tetapi dana tidak ada. Inilah mengapa kita adakan rapat ini,"terangnya.
Dipaparkan lebih jauh, untuk PAD terbesar Kotabaru berasal dari mineral bukan logam, sedangkan untuk pendapatan disektor sarang walet, Kotabaru merupakan terbesar se Kalsel.
"Tahun 2020 pendapatan untuk sarang walet sebesar 971 juta, hampir 1 milyar. Ini belum semua sarang walet hanya yang memiliki izin saja,"tutupnya.
Acara ini juga dihadiri Kepala Perwakilan BPKP Kalsel, Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Direktur Bank Kalsel, Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi Kalsel, Kepala SKPD, Kepala BAKEUDA/ BPKPD/ BAPENDA/BPPRD kabupaten/kota Se Kalsel, Ketua Asosiasi Pengelola Sarang Burung Walet, Pimpinan Perusahaan, perwakilan para wajib pajak, serta tamu undangan.(brn/kodoknews)
COMMENTS