Kodok News, Kotabaru - Penjualan domestik (semen dan klinker) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP) meningkat secara keseluruhan sebesar...
Kodok News, Kotabaru - Penjualan domestik (semen dan klinker) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP) meningkat secara keseluruhan sebesar 12,7 juta ton per triwulan III tahun 2021.
Hal itu lebih tinggi 594,8 ribu ton atau +4,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Dimana volume domestik untuk produk semen tercatat sebesar 12,0 juta ton, lebih tinggi 328,4 ribu ton atau +2,8% sehingga pangsa pasar Perusahaan adalah 25,5% pada triwulan III/2021.Hal tersebut dapat dilihat dari ringkasan hasil keuangan periode triwulan III tahun 2021, dimana pertumbuhan total volume penjualan sebesar +6,9% dengan rincian penjualan domestik naik +4,9% dan penjualan ekspor naik +288,0%.
Disampaikan oleh Direktur & Corporate Secretary PT ITP, Antonius Marcos bahwa, untuk persentase margin laba kotor stabil. Namun, indikator utama lainnya seperti Pendapatan Operasional, EBITDA, dan Laba Periode Berjalan meningkat karena pertumbuhan volume penjualan dan efisiensi operasional yang berkelanjutan di tengah tingginya biaya energi. Setelah Pembayaran Dividen sebesar Rp500/saham yang dibagikan pada Agustus, maka jumlah Total Dividen untuk tahun 2020 sebesar Rp725/saham, Kas dan Setara Kas tetap kuat di Rp6,8 triliun tanpa hutang (zero debt) per 30 September 2021.
“Volume penjualan perseroan untuk luar Jawa tumbuh +9,2% dengan pangsa pasar 15,6% lebih tinggi dari Jawa sebesar +0,5% dengan pangsa pasar 34,1%. Sementara, peningkatan di luar Jawa terutama terjadi di Sulawesi dengan pertumbuhan volume penjualan sebesar +48,0% dengan pangsa pasar 9,3%. Hal ini terutama didukung oleh pertumbuhan produk bulk dari proyek smelter di Konawe, diikuti oleh pertumbuhan penjualan di Kalimantan sebesar +12,7% dengan pangsa pasar 21,0 % dan Sumatera sebesar +9,5% dengan pangsa pasar 13,0%,” papar Marcos, dalam siaran persnya, Kamis (11/11/21).
Dijelaskannya lebih jauh, Perseroan berhasil menekan kenaikan biaya produksi lebih rendah dengan adanya kenaikan volume penjualan, meskipun harga batubara yang lebih tinggi.
Hal itu disebabkan upaya terus menerus untuk meningkatkan bahan bakar alternatif dan batubara dengan nilai kalori rendah (LCV), serta pengoperasian Kiln yang paling efisien, biaya distribusi yang lebih rendah serta efisiensi di biaya penjualan dan administrasi.
Marcos juga menerangkan terkait dengan neraca keuangan yang tangguh, yang mana Perseroan membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas menjadi Rp6,8 triliun per 30 September 2021.
Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasi dan upaya manajemen yang gigih untuk meningkatkan modal kerja sebagai kunci untuk mempertahankan neraca Perseroan yang tangguh.
Dengan Posisi Neraca Keuangan yang kuat dan tidak adanya hutang bank, Indocement tetap tangguh selama masa pemulihan ekonomi saat sekarang dan dari kondisi kelebihan pasokan industri semen yang berkelanjutan, termasuk partisipasi dalam kemungkinan konsolidasi industri semen di masa depan.
“Setelah gelombang besar pandemi COVID-19 pada bulan Juli, kami mengapresiasi langkah Pemerintah yang berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 dengan disertai tingkat vaksinasi yang lebih tinggi. Sebagai akibatnya, kami telah melihat pemulihan ekonomi yang progresif seiring dengan langkah Pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan. Hal ini tentu berdampak positif pada kegiatan konstruksi selain pengeluaran anggaran akhir tahun untuk proyek infrastruktur dan komersial, termasuk beberapa manfaat insentif untuk sektor perumahan (PPN atas rumah baru, suku bunga yang lebih rendah, dan relaksasi LTV/FTV), namun faktor terkait cuaca perlu dicermati karena akan lebih banyak curah hujan dari datangnya La Nina,” tambahnya.(brn/kodoknews)
COMMENTS