Kodoknews, Kotabaru - Untuk menyamakan persepsi program kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se Kalimantan Selatan, Pemerintah...
Kodoknews, Kotabaru - Untuk menyamakan persepsi program kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Kotabaru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan konflik sosial dengan tema "Sinergisitas penanganan konflik sosial di daerah dan persamaan persepsi program dan kegiatan kesbangpol Kabupaten Kota se-Kalimantan Selatan tahun 2022" di ball room Grand Surya lantai 4, Rabu (23/2/2022).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari dari mulai tanggal 23 hingga 24 Pebruari 2022, di ikuti oleh Kepala Badan Intelijan Nasional Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Polisi Dr. Heri Armanto S., SH, M.Si, Kompol Paryoto, S.Sos, M.I.Kom Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Intelkom Polda Kalimantan Selatan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. Heriansyah, M.Si , Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan Gt. Yanuar Noor Rifai , Kepala Badan / Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten / Kota se Provinsi Kalimantan Selatan, Para Pejabat Eselon II dan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kotabaru Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar melalui Sekretaris Daerah H Said Akhmad menyampaikan, kegiatan rakor ini dilakukan untuk saling berbagi wawasan dan pengalaman dalam pencegahan dan penanganan konflik sebagai upaya untuk membangun sinergisitas, harmonisasi dan kebersamaan antara instansi pemerintah dan antar wilayah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
"Rakor penanganan konflik se Kalsel ini sangat penting sebagai langkah nyata dalam menyamakan persepsi dan komitmen kita bersama," ucapnya.
Disisi lain, Kompol Paryoto selaku Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Intelkom Polda Kalimantan Selatan mengajak kepada segenap pemerintah daerah untuk selalu bersinergi untuk penanganan konflik sosial agar Kalimantan Selatan tetap kondusif.
“Pemetakan potensi-potensi konflik yang ada di wilayahnya masing-masing sangat diperlukan agar wilayah kita tetap dengan keadaan kondusif sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas dengan baik,tentunya investor juga datang ke Kalimantan Selatan untuk menanam modalnya,” ungkap Kompol Paryoto.
Sementara itu, H. Heriansyah selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan, Konflik ini berdampak pada masyarakat luas dan saat ini sudah merambat ke media sosial.
“Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjadikan upaya kita bersama untuk membendung konflik yang ada dimasyarakat, Khususnya dari media sosial yang saat ini sudah berkembang pesat disekitar kita," harapnya. (awing)
COMMENTS