Kodoknews, Kotabaru - Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif hadiri Rapat Koordinasi dengan Tim Pengendalian Infalasi Daerah (TIPD) Provinsi...
Kodoknews, Kotabaru - Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif hadiri Rapat Koordinasi dengan Tim Pengendalian Infalasi Daerah (TIPD) Provinsi Kalimantan Selatan yang berlangsung di Ruang Operation Room Sekretariat Daerah Kotabaru, Selasa (24/1/2023) malam.
Rakaor tersebut membahas langkah ekstra efort pemerintah daerah dalam upaya menekan inflasi yang terjadi di kota yang berjuluk Bumi Sa-ijaan itu.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif menyampaikan, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotabaru saat ini termasuk daerah yang inflasinya paling tinggi pada tahun 2022 dengan angka 8.65 persen, ini merupakan angka tertinggi.
"Ada beberapa faktor penyebab terjadinya inflasi diantaranya kenaikan harga BBM, cuaca, angkutan udara, penurunan produksi beras lokal akibat hama tungro," ucap Wabup Kotabaru.
Ia, pun berharap, agar SKPD secepatnya menindaklanjuti dengan menyusun rencana aksi yang terukur sehinggaa upaya pengendalian inflasi di Kotabaru lebih optimal.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengatakan, Inflasi tinggi yang sedang melanda di Kalimantant Selatan disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat dan melalui Rakor ini pihaknya mendorong kepada TPID Kotabara untuk terus melakukan upaya ekstra dalam pengendalian inflasi sejak dini.
"Memang, Kalsel sedang dilanda inflasi karena menurunnya daya beli masyarakat jadi kita harus meningkatkan produksi pangan, mengoftimalkan kerjasama antar daerah dan merealisasikan anggaran secara terukur," tuturnya. (Jael/Kodoknews)
COMMENTS