Kodoknews, Kotabaru - Untuk menjaga pengurangan resiko bencana di wilayah Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel melalui Badan Penanggulangan ...
Sosialisasi FPRB ini adalah untuk memudahkan koordinasi dalam upaya pengurangan resiko bencana di wilayah tersebut apa bila terjadi suatu bencana berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana
Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru Hendra Indrayana menjelaskan, Pembentukan FPRB bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim yang sewaktu waktu akan mengalami perubahan. Karna wilayah di Kabupaten Kotabaru termasuk wilayah yang sangat besar, sehingga bisa dikatakan rawan dalam bahaya.
"Melihat secara geografis Kotabaru bukan termasuk wilayah kawasan yang sangat buruk, akan tetapi memiliki resiko bencana yang tinggi dalam hal perubahan iklim cuaca," kata Hendra.
Dia menjelaskan, dengan dibentuknya FPRB ini maka BPBD Provinsi Kalsel dan BPBD Kotabaru akan berkolaborasi membuat langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam memberikan pancingan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya.
"Kepada seluruh warga, mari kita menjaga dan memelihara lingkungan di sekitar kita agar dalam memasuki pergantian musim nanti lokasi disekitar tetap terjaga dan aman," harapnya.
Hendra memaparkan, saat ini di Bumi Saijaan sudah terbentuk 3 desa tangguh bencana yang diantaranya,Desa Teluk Temiang, Desa Gedambaan dan Desa Sarang Tiung. yang mana sesuai visi misi bupati Kotabaru dalam menjaga tempat tempat wisata dan kedepannya nanti kita akan membentuk pemuda tangguh bencana.
Kita sambungnya, harus membentuk pemuda tangguh agar bisa langsung memberikan jepada masyarakat apabila terjadu sesuatu karana BPBD selaku unsur kebencanaan tidak bisa langsung apabila terjadi bencana.
Sekretaris FPRB Provinsi Kalsel M Ary Achyani mengatakan, FPRB adalah forum multipihak dari seluruh unsur pentahelix yang memiliki fungsi untuk mengurangi risiko bencana di wilayah masing-masing.
"FPRB ini di Kalsel sudah terbentuk sejak 2019, nanun di Kabupaten/Kota belum terbentuk secara formal, dan hari ini kami datang ke Kabupaten Kotabaru bersama BPBD untuk mensosialisikan dan mendorong terbentuknya forum ini sebab akan menjadu wadah bagi pemangku kepentingam secara pentahelix, yaitu Pemerintah, TNI-POLRI, Perguruan Tinggi, Peneliti, Dunia Usaha, Swasta dan tak kalah pentingnya adalah media," tuturnya. (Jael/kodoknews)
COMMENTS